13 Maret 2011

Sialan 1 : Seeing the Bigger Picture

Di sore hari terlihat sebuah bus Transjakarta yang berada di halte dengan kondisi penuh penumpang. Ada seorang bapak yang menghampiri bus tersebut dan beniat untuk masuk. Dan terjadilah percakapan antara penumpang di pintu masuk dengan bapak tersebut.

“Permisi, tolong beri jalan.”
“Wah, saya sendiri susah bergerak Pak.”
“Tetapi saya perlu masuk..”
“Bapak lihat tidak sih ? Bus ini sudah penuh !’
“Tapi . .”
“Tunggu sajalah bus berikutnya ! Bapak ini ngajak ribut ya ?!”
“Tapi saya supir bus ini . .”

***

Di sebuah gerbong kereta api kelas ekonomi, para penumpang terlihat lelah mengingat kebanyakan dari mereka baru saja pulang bekerja. Terkecuali dua bocah belia yang berlari kesana kemari sembari bersuara gaduh. Awalnya para penumpang lainnya terdiam, namun ketika kedua bocah itu semakin bertingkah, ada seorang penumpang dengan jengkel menegur seorang Bapak yang menemani kedua bocah tadi, dan percakapan ini didengar oleh seisi gerbong.

“Pak, tolong dong anak kecilnya diatur, masa’ tingkahnya kayak begini ?!”

“Mohon maaf Pak, sekarang mereka terlalu senang naik kereta karena sebelumnya mereka selalu berada di rumah sakit menunggui Ibunya. Dan ibunya baru saja meninggal, sehingga sekarang kami pulang kerumah untuk mengurusi pemakamannya..”

***

Secara singkat saya hanya ingin berkomentar, salah satu hal yang diperlukan oleh semua orang, semua warga negara Republik Indonesia, adalah berpikir secara objektif. Beda pandangan, beda keyakinan itu biasa. Yang ada hanyalah saling memahami, berpikiran dingin, berpikiran jernih, dan solusi pun bisa diraih. =)

(SIALAN = Sisi Alternatif Lain)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar