Life must go on.
Yah, tidak terasa udah vakuum (ini u-nya emang dua kan ?) cukup lama dari jagad cyber literature. Wazzup ??
Sekarang ini gue akhirnya bisa merasakan kondisi pengangguran total, saudara-saudara sekalian. Total setotal-totalnya anak nganggur total. Dengan durasi sepanjang 3 bulan lebih, gue bener-bener jadi useless person yang tidak produktif sama sekali walaupun SNMPTN udah di depan mata . .
Beginilah riwayat hidup gue, lulus SMA dengan gemilang namun menganggur menjelang masuk kuliah. Mestinya waktu luang gini dipake buat nyari kerja sampingan kali ya ? Biar produktif dikit . .
Gue kepingin magang jadi Direktur, tapi sayangnya ga nemu perusahaan yang mau.
Itu update kondisi gue sekarang. Now, to our main topic:
Almamater.
Itulah hal yang sekarang udah gue tinggalkan.
Gue telah resmi menjadi seorang Alumni (yang ganteng) dari sebuah sekolah negeri yang berada di Kuala Lumpur, Jawa Timur.
Another 3 years have passed, dan kini gue udah bukan siswa SMA Negeri 4 Sidoarjo lagi. Dahulu kala, tidak ada pikiran untuk sekolah di tempat yang menurut Bapak-Bapak Diknas lebih tepencil daripada SMA Negeri Sidoarjo lainnya. Yah, takdir udah membawa gue ke Institusi Pendidikan yang ternyata tiada duanya ini.
Mereka bilang masa SMA tidak akan terlupakan.
Ya ga mesti juga sih.
Gimana kalo seseorang lagi asyik berjalan sambil ngupil, tiba-tiba dia tersandung dan jatuh kepala duluan, lalu amnesia total ?
Bayangkan, saudara-saudara, BAYANGKAN bagaimana berbahayanya mengupil itu.
Diulangi lagi deh.
Mereka bilang masa SMA tidak akan terlupakan.
Dan mungkin mereka benar.
Karena menurut pandangan gue, masa SMA adalah masa penuh kenikmatan dimana kita para siswa masih bisa mencontek kala mengerjakan PR, mencontek kala mengerjakan tugas, mencontek ketika ulangan, maupun mencontek ketika ujian.
Iya gue tahu, contoh diatas ga ada yang patut ditiru. But at least I said the truth.
SMA memungkinkan kita untuk menjadi pribadi-pribadi yang kompak dalam satu wadah yang bernama Satu Kelas. Yeph, interaksi utama kita pasti terjadi terhadap sesama temen satu kelas.
Mari kita lihat apa saja yang pernah gue lakukan dengan teman-teman sekelas.
Pernah mbolos kegiatan pramuka bareng . .
Pernah heboh bareng waktu guru Biologi ngajarin Bab Reproduksi . .
Pernah main Poker bersama . .
Dan ya, gue kebiasaan nyebut yang jelek-jelek kalau buat contoh.
Tapi ada juga event dimana kita satu kelas kompak bersihin kelas, kompak ngecat ulang kelas, dan kompak jalan – jalan ke Bali.
Aduh, jadi inget pariwisata ke Bali.
Saat itu gue jadi ketua panitianya.
Ralat, saat itu gue sial jadi ketua panitianya.
Hanya sekitar 80% kegiatan yang sesuai rencana.
Banyakk bangett aral melintang yang dengan setia harus kami hadapi.
Peserta yang berangkat tidak seluruh siswa kelas, Pendanaan yang sempat macet, Penginapan yang ga sesuai perjanjian, Para peserta anarkis milih kamar hotel sendiri-sendiri merupakan beberapa contoh ketidakberesan manajemen yang gue pimpin.
Tapi seinget gue mereka melupakan masalah-masalah itu ketika di tempat-tempat wisata, dan enjoy menjadi wisatawan-domestik-asli-Sidoarjo. But hey, they really enjoyed it !
Ketika kembali ke Sidoarjo Raya, mereka bilang mereka merasakan so much fun . .
Yah, syukur deh kalau begitu.
Anyway, yang paling gue inget adalah kita semua berteriak dan bernyanyi bersama dengan penuh semangat dan birahi di atas Kapal Ferry saat menyeberang selat Bali pada siang hari, dan kita semua muntah-muntah di atas bus pada sore harinya. Kontras sekali . .
Sepanjang kelas XII, gue bener-bener berhenti nulis di blog. Entah karena malas, entah karena kehidupan gue terlalu garing untuk diceritakan, entah karena gue mulai aktif di twitter, atau entah karena di penghujung tahun itu gue akan menghadapi sesuatu yang dikhawatirkan oleh segenap putra-putri SMA di Indonesia : UNAS.
Ujian Nasional pada mulanya sempat diperdebatkan pelaksanaannya. Ada yang menggugat keberadaan UNAS yang menjadi penentu nasib siswa yang telah menempuh pendidikan 3 tahun, hanya dengan serangkaian ujian yang diadakan selama 5 hari, dan gugatannya dimenangkan.
Lembaga Komisi apaan gitu ( gue lupa namanya ) sempat menyatakan UNAS tidak adil jika menjadi satu-satunya penentu kelulusan. Kalau ga salah, ada sekolah di Jawa yang langsung menggelar tumpengan dan sujud syukur waktu mendengar berita ini. Tapi mereka ketipu (kasihan deh..), karena UNAS 2010 akhirnya tetap dilaksanakan.
Menghadapi hal ini, gue sih tenang-tenang aja. Tetep belajar, tetep nyontek kalo ngerjain tugas. Dan, ketenangan ini juga masih ada hingga menjelang UNAS. Kelas gue aja masih sempet main poker sambil makan kwaci berjamaah kok . .
Baru deh, beberapa minggu sebelum hari H, kami semua insyaf dan menjadi segerombolan nerd yang mengkonsumsi buku pelajaran setiap waktu.
Bebarengan dengan kegiatan UNAS, gue dan temen-temen sekolah tentu juga mulai aktif berburu Perguruan Tinggi. Banyak banget Kakak-kakak alumni dan kawan-kawan yang dateng ke Smanivda untuk menjadi cahaya penuntun bagi adik-adiknya yang buta akan dunia perkuliahan. Dan gue mengambil kesempatan ini untuk minta-minta sticker. *evil laugh*
Dan usaha gue untuk berburu jalur PMDK juga berhasil. Lewat jalur PMDK Prestasi, gue diterima sebagai Mahasiswa Universitas Airlangga jurusan Sistem Informasi.
But, gue tetep pengin mencoba SNMPTN juga. It always good untuk punya cadangan. Ya kan ?
Rasanya dari tadi gue udah melantur kemana-mana.
Finally, walau kehidupan gue di masa SMA tidak heboh-heboh banget, rasanya pengalaman hidup gue ini patut untuk dikenang.
Dan inilah comeback gue setelah 1 tahun tidak nge-blog,
Wassalamu’alaikum . .
Cara Menghangatkan ASI dari Freezer yang Wajib Bunda Ketahui
7 bulan yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar