25 Juli 2009

Update 12 : Gue (selalu) Online

Siang malam ku selalu
Menatap layar terpaku
Untuk online online
Online online

Jari dan keyboard beradu
Pasang earphone dengar lagu
Aku online online
Online online

[Saykoji – Online]


Akhir-akhir ini gue sering dengerin lagu ini.
Entahlah kalo menurut pendapat kalian, tapi yang jelas gue terhenyak ketika denger lagu-nya Om Saykoji ini,

It’s so REAL for me !

Menurut penelitian gue, Om Koji sungguh berbakat jadi pengamat.
Apa yang dia tulis di syairnya bener-bener pas dengan keadaan sekarang ini.
Pantes tuh kalo jadi paranormal.
Ngedampingin Madam Sahara, Om Koji bakal cocok pake jubah putih, kalung bling-bling, dan kacamata yang dipasang di dahi.
Dan mereka bakal nongol di iklan tivi-tivi nawarin jasa ramalan via sms.
“Whats up Yo ? I disini sebagai partner Madam Sahara akan menunjukkan pada you-you semua bagaimana nasib you yang bakal terjadi. Jadi tunggu apa lagi ? segera kirim sms you ke 14045 dan cerita apa yang you ingin tanyakan, sekarang juga. Oh ya, dan I memakai kostum ini karena I mendukung Syekh Puji. HIDUP SYEKH PUJI !! U’re my idol, bro !!”
Melihat iklan ini, Syekh Puji tentu akan menitikkan air mata saking terharunya.

***

Back to the song.
Gue ngerasa lagu ini sungguh mencerminkan bagaimana tingkah anak muda jaman sekarang.
Dan jujur aja, siapa sekarang yang belum kenal internet ?
Everybody does know internet . .
Coba deh berkunjung ke warnet, bahkan kalian akan melihat bocah-bocah hang out disana.
Heran, kalo anak-anak kecil buka situs apa sih ??

Gue pribadi mengenal internet mulai SMP, tepatnya ketika ada tugas membuat e-mail.
Bekas dari tugas itu masih ada hingga sekarang.
Account e-mail gue yang sekarang, adalah bukti awal mula perkenalan gue dengan internet.
Dan perkenalan itu berlanjut ke suatu social-network-system yang dikenal sebagai Friendster.
Yah, dulu rasanya belum menjadi bocah SMP yang ‘utuh’ kalo belum punya akun friendster.
Dan gue inget, dulu minimal 1 kali seminggu gue ke warnet cuma untuk njenguk friendster gue. Ga penting banget ye ??

Tapi semenjak Nokia N70 muncul dalam genggaman, dunia gue berubah.
Begitu juga motto gue yang ikutan berubah jadi ‘Lakukan segalanya dengan Handphonemu’.
Itu juga berarti kalo kalian lapar, kalian bisa telan HP kalian bulat-bulat.

Menurut gue, hape N70 gue adalah One-Stop Entertainment.
Mau telepon ? Ayo !
Mau sms-an ? Mari !
Mau nge-games ? Bisa !
Mau denger MP-3 ? Silahkan !
Dan satu ini yang gue demen :
Mau internetan ? Siapa takut !!

Dengan kemampuan N70 yang bisa browsing dengan leluasa itulah yang membuat gue mengalihkan segala aktifitas internet gue dari warnet ke hape.
Dipersenjatai Opera Mini, dulu gue selalu membuka akun friendster gue di hape.
Dan hal tersebut terus berlanjut hingga seakarang.

***

Lalu, di awal tahun 2007 muncul sebuah fenomena breaktrough yang luar biasa dan menggoyang dunia perkomunikasian : Aplikasi chatt via ponsel yang bernama Mix It atau yang lebih dikenal sebagai Mxit.
Awalnya, gue skeptis dengan aplikasi buatan Afrika Selatan ini. Apa sih istimewa nya ?
Setelah termakan bujuk rayuan setan berkumis (mungkin sebagian dari kalian tahu siapa yang gue maksud), gue akhirnya download nih aplikasi.
Dan gue langsung tercengang, dan mulai berubah pikiran.

Mxit ternyata sungguh teramat sangat dahsyat sekali !
Pesan dengan panjang sepanjang apapun terkirim dengan waktu hanya beberapa detik saja dan juga dengan biaya yang SANGAT-SANGAT MURAH untuk setiap message terkirimnya.
Langsung aja Mxit jadi cara berkomunikasi favorit gue.
Sepanjang tahun 2007 hingga 2008 Mxit masih tetap berjaya sebagai aplikasi yang paling sering dibuka di hape gue.
Dan bayangin aja, gue bisa seharian penuh online Mxit lewat hape gue.

Pesona Mxit akhirnya diketahui khalayak umum (baca: warga sekolah) dan mulai banyak yang tertarik.
Gue dan si setan berkumis (sebut saja namanya Brenk, dan nama diaslikan) yang termasuk dalam pioneer pengguna Mxit (boleh juga disebut sesepuh), mulai berlomba untuk menghasut temen-temen kelas supaya mereka mendownload Mxit.
Kami sukses dengan gemilang, dan kami mulai memiliki ‘pengikut’.
Bahkan menurut tebakan gue, saat itu 1 dari 4 orang di Smanivda punya Mxit di hape mereka.

Namun apa yang telah kami lakukan tiba-tiba menjadi boomerang buat kami.
Pada awal tahun 2009, ketika Mxit sudah sangat-sangat marak dikalangan siswa Smaniv, koneksi GPRS gue menjadi sangat-sangat lambat.
Dan menurut asumsi gue, ini gara-gara terlalu banyak orang yang mengakses Mxit (dan GPRS mereka tentunya) dan pihak provider layanan seluler ga kuat untuk memenuhi permintaan GPRS yang sangat bombastis itu.
Sial, gara-gara orang-orang yang gue bantuin download mxit, gue sendiri ga kebagian GPRS.
Padahal bagi gue, online adalah urusan hidup atau mati dan pada saat itu, gue dalam kondisi mati . .

Lambat laun orang-orang (yang terkutuk itu) menjadi bosan, dan mulai meninggalkan Mxit.
Padahal para provider itu sudah meningkatkan kapasitas layanan internet mereka, tetapi mereka justru meng-abandon-kan Mxit mereka.
Sekarang, dari 56 temen yang ada di Contact List Mxit gue, hanya tinggal 23 user yang masih survive dan sering mengakses Mxit.

***

Kini, muncul syndrom baru yang menjangkiti para remaja di seluruh Indonesia : Facebook.
Gara-gara Facebook, ribuan akun Friendster terbengkalai pada saat ini.
Gue termasuk yang agak telat mengikuti ‘eksodus’ tersebut.
Gue baru pindah ke Facebook ketika Friendster menjadi benar-benar sepi.
Bagi gue yang kerjaan tiap harinya online lewat hape, ternyata ya sama aja. Sama aja dua-duanya.
Mungkin sedikit perbedaan bagi diri gue sendiri adalah kini gue selektif kalo ada yang mau ‘add as friend’ gue.
Dulu ketika Friendster masih berjaya, gue mengumpulkan temen sebanyak-banyaknya. Tak peduli siapapun mereka, pasti gue approved.
Tapi kini di Facebook gue hanya berteman dengan orang-orang yang benar-benar gue kenal.
Percuma kan, temennya ada buanyak tapi yang dikenal and yang diajak ngobrol dikit ?

***

Back to the song (again),
Two thumbs up buat Syekh Saykoji dan lagu ‘Online’-nya.
Really good song.

Sedikit review bagi kalian yang mungkin bertanya kenapa gue ga memilih internetan dirumah pake komputer tetapi malah pake hape.
Jawabannya sederhana, gue dilarang akses internet dirumah.

Dan mungkin pernyataan barusan menimbulkan pertanyaan baru :
Lalu, bagaimana cara gue ngeposting post-post gue di blog ?
Jawabannya juga sederhana, gue pergi ke warnet.

Tapi, mungkin kalian noticed, dua postingan gue yang terakhir terlalu pendek dibandingin ma postingan sebelum-sebelumnya.
Itu karena Update 10 dan Update 11 gue ketik di notes hape dan juga langsung gue post lewat hape.
Asyik juga sih nulis postingan di hape, sangat praktis.
But sometimes, gue kangen kepingin ngeblog lewat komputer.
Dan tulisan ini yang sudah kalian baca dengan setia sejak beberapa menit yang lalu, adalah hasilnya.

[+/-] Klik buat Lanjut..

18 Mei 2009

Update 11 : SERTIFIKASI di KUBURAN

Damn, sekarang gue baru taw apa yang jadi pelaku utama penyebab stress gue.

Cukup satu kata yang kini bikin gue jadi jengkel :

SERTIFIKASI.

Yeah, satu hal yang kini digandrungi seluruh guru di Indonesia Raya.

Dan jujur, gue sama sekali ga ngerti definisi maupun fungsinya sertifikasi.
Yang gue taw cuma para guru berlomba-lomba mengumpulkan tumpukan kertas yang jumlahnya hingga ribuan buat ditandatanganin kepala sekolah.

Ribuan kertas koran dirumah sih malah gue loak-in . .

Anyway, selain bersimpati kepada Bapak kepala sekolah yang terhormat karena tangannya berdarah-darah tandatanganin ribuan kertas dengan brutal, gue juga ngerasa jengkel sama sertifikasi.

Mengapa why ?
Karena because itu that.
Kalo guru mau sertifikasi, selain ngumpulin ribuan kertas-yang-ditandatanganin-dengan-biadab tadi, guru juga harus sertain bukti berupa karya tugas siswa.

Bagaimana cara mendapat karya tugas siswa ?
Tentu dengan menyuruh para siswa untuk ngerjakan sesuatu.

Tapi, gara-gara waktu sertifikasi para guru berbarengan, di akhir bulan Mei yang laknat ini, jadinya para guru RAMAI-RAMAI MENYIKSA MURID DENGAN MENYURUH UNTUK MENGERJAKAN TUGAS-TUGAS MEREKA DENGAN TANPA AMPUN.

Intinya, semua pelajaran ada tugas yang harus dikerjakan.
Dan semuanya bukan tugas simple yang selesai dalam 1 malam.
Melainkan tugas complicated yang minimal diselesaikan dalam 1 MINGGU.

Gue yang menyadari hal ini cuma bisa diam, menutup mata, menarik nafas panjang, dan tereak :

KYAAAAAAA . . . . ! !

Ya Tuhan, tolong berilah hambamu (yang ganteng) ini kekuatan untuk melewati cobaan-Mu yang difficult ini . .

Aaaammiiiinn . .

***

Anyhow, setelah Indonesia terkena demam facebook (farewell, friendster . .), dan demam blackberry, kini muncul satu lagi epidemi baru yang menggemparkan dunia kesehatan Indonesia :

KUBURAN BAND

. . .
Yeph, telah muncul sekelompok pemusik yang entah darimana asalnya yang kini sedang meracuni pendengaran para warga negara Indonesia.

Dan gue belum pernah ngelihat rupa mereka.
Menurut kabar yang beredar di kelas gue, dandanan mereka RockandRoll banget. Ada yang bilang mereka tuh mirip band Kiss.

Owh, gue bisa membayangkan, mereka adalah jenis band powermetal yang selalu berdandan gothic kemana-mana.

Ngerasa penasaran dengan aliran 'keras' band ini, gue pinjem hape temen gue buat ndengerin lagu hits terlaris band 'keras' ini.

Gue teken tombol play, dan gue mulai konsentrasi.

. . .

. . .

. . .

30 detik kemudian, gue menjauhkan hape naas tersebut dari telinga gue, dan menatap layar hape dengan mulut terbuka lebar.

. . .
Gue ga bisa bercerita banyak.
Yang jelas gue shock berat..

Dan yang ada di pikiran gue saat itu adalah,
membayangkan Band Metallica nyanyi lagu rohani.

Tapi ini Indonesia, alih-alih membawakan lagu religius, KUBURAN Band malah nyanyi lagu anak-anak.

Yeah, itulah breakthrough a la Indonesia.

Gue cuma bisa bilang,
Good luck, Kuburan . .

[+/-] Klik buat Lanjut..

15 Mei 2009

Update 10 : Revenge of the Fallen

I'm back.

That's it.
I'm back.

Sebenernya gue bingung mau ngapain.
Pilihannya ada 2, gue mau berkeluh kesah atas berbagai hal yang bikin gue depresi saat ini, atau gue bercerita tentang aib gue, seperti biasa.

Tapi setelah dibisiki Mama Lauren kalo bikin blog itu harus fokus, gue memutuskan buat nerusin format gue as usual . .

Lagipula mana seru kalo lu mbaca postingan yang isinya cuma tentang curahan hati doank kan ?

Intinya sekarang gue lagi down, and I'm trying to cheer up dengan nulis postingan.

***

Awal bulan lalu gue sempet kecelakaan sepeda motor.
Ga seberapa parah, cuman rahang gue berubah posisi.

Kalo gue inget-inget, saat kecelakaan sikap gue keren banget,
berdiri di pinggir jalan, megang helm, tatapan menerawang jauh, tapi dagu bercucuran darah.

Beberapa hari gue tergeletak di ranjang opname. Para susternya sampai hafal ma gue.
Soalnya ga sampe 3 minggu sebelumnya gue dirawat DI KAMAR YANG SAMA gara-gara demam berdarah.

Dan satu lagi hasil dari kejadian ini :
sekarang gue pake kawat gigi.
Tapi temporary doank sih, bentar lagi dilepas.

***

Next, ada murid pindahan di kelas gue.
Anak baru yang (kurang) beruntung dapat bergabung di Reg_Gazebo (nama kelas gue) tuh diimport dari Makassar.

Namanya Rizky.
Dan dia selalu diketawain kalo lagi ngomong.

Bukan, bukan gara-gara dia ga punya gigi,
tapi logatnya dia tuh Makassar banget.

Dan misi kami selama ini hanya satu :
mengajari Rizky ngomong bahasa Jawa.
Dan tampaknya belum ada tanda-tanda kalo usaha kami menunjukkan hasil.

Huhh . .

***

Anyway, akhir Juni nanti kelas gue berlibur ke Bali.
Dan gue jadi Ketua panitia nya.

Happy ?
Absolutly NOT !
gue baru sadar kalo jabatan ini sucks.
Tapi sebagai warga negara yang baik, yang terpandang dan tanpa cela,
gue bertekad nyelesaiin tanggung jawab gue dengan baik dan benar.

Lalu, gue akan menjawab tegas kalo tahun depan ditawari jadi Ketua lagi : ENGGAK MAU, TERIMA KASIH.

***

Dan sekilas mengenai Remidy Award,
gue sukses menghindari berbagai remidial hingga saat ini.

Kelihatannya . .
Gue ga bakal menang tahun ini.
(Gyahahaha, YEESS!!)

[+/-] Klik buat Lanjut..

05 Maret 2009

Update 9 : Real Bad Life

Wassup ??

Gue kemaren baru aja sempet buka blognya Bang Dika,
Dan gue nyesel.

Ternyata mahluk ajaib yang dinamakan Raditya Dika tuh kemaren sempet nongol di Acaranya Mr. Arwana : Bukan Empat Mata.

Bayangkan, seorang idola sejuta umat manusia, pahlawan bagi ibu-ibu, dan tokoh yang tersohor dikalangan tukang ojek berkesempatan untuk tampil di acara talkshow nasional..
Tentu ini adalah momment-momment bersejarah yang patut ditunggu-tunggu,
Dan dengan bodohnya gue missed it...


Sampe sekarang gue masih ga tau gimana sih suaranya Bang Dika itu ?
Apakah suaranya gahar, secara dia adalah hasil produksi orang Batak ?
Ataukah seperti yang dideskripsikan dengan bijak oleh Bang Dika sendiri :
‘Seperti suaranya gadis 13 tahun kejepit pintu.’ ??

Sumpah gue penasaran.

Sekarang kayaknya gue maw coba nyari di Youtube.
Mumpung di warnet...

***

Anyhow, gue sekarang masih dalam tahap recover dari sakit yang tiap tahun SELALU menjangkiti gue : ISPA.

Ada yang taw apa itu ISAP ?
Sorry, gue ulangi.
Ada yang taw apa itu ISPA ?

Katanya Om Dokter sih ISPA itu kepanjangan dari Infeksi Saluran Pernafasan Atas.
Capiche ?

Dan gue sakit pada SAAT YANG SALAH.
Sekarang ini gue lagi menjalani UAS, dan dengan indahnya gue sukses tergeletak sakit..
Arrgh, ga bisa mbayangin, gimana hasil ujian gue nanti..
Mana tahun ini gue kembali menemui musuh bebuyutan gue : Trigonometri.
Dan baru tadi pagi gue ngerjain ujian Matematika.

Komentar gue ?
‘AAAARRRGGHH, GIGIT YANG BUAT SOAL !!!!’

Satu lagi kesialan gue tahun ini :
Pada saat ujian, gue sekarang duduk didepan meja guru.
Yep, a bloody position...
Kayaknya sebuah pepatah bijak itu memang bener.
‘Posisi menentukan prestasi.’

Mana nyaman gue kalo tiap ndongak, yang gue lihat adalah tatapan balik guru-guru yang secara gahar mengisyaratkan:
‘Apa Lu liat-liat ? Awas Lu kalo berani nyontek, gue sodok lubang hidung lu biar tambah gede!’

Mengabaikan kenyataan bahwa lubang hidung gue memang gede, gue tetep aja mengirimkan telepati ke sesama temen gue.
Kalo ga gitu, gue berdoa dengan khusyu’, berharap ketika gue membuka mata,
Di kertas soal gue bakal ada cahaya yang memancar terang di jawaban-jawaban yang tepat disetiap nomer soalnya.

Asoi..

***

Oh ya satu lagi,
Pada saat gue lagi hunting nilai hasil ujian gue,
Gue denger kalo hasil ujian bahasa inggrisnya tuh jelek-jelek semua.
Dari kelas XI IPA 1 sampe 3 ga ada yang berhasil melampaui batas nilai minimal.

Hahh ? Whaddefak ??

Dari seratus dua puluh kepala di 3 kelas IPA, ga ada satu pun yang dapet nilai diatas batas minimal ???

Unbelipebel !!!!

***

Huhh...
Semester ini berat sekali...
Udah, sampai disini dulu,
Gue maw ngelanjutin ngetik tugas akhir semester dulu.

Ciao..

[+/-] Klik buat Lanjut..