19 Agustus 2010

Update 16 : The Safehouse

Yah, akhirnya kembali lagi gue bisa ngeblog.
Salam wajib dulu deh : Wazzup ??
Sebelumnya gue absen ngeblog gara-gara nganggur gak ngapa-ngapain di rumah.
Apa yang mau diceritain coba ?
Paling ntar kalo dipaksain jadinya kayak orang alay dan sok eksis lagi update statusnya.

“.,.,OoaHHmM,, NgaNtUk BgD nUi Br baNgUN TiduR,,...”
[Palingan orang-orang bakal comment : Maaf, ga nanya mas . .]

“ UhHH, LaPEr BGd Nui, NtAR sRaPAN pA yUPZ ?? oH BeGO, sKraNG kHAn LAgI puASa .,,,,.,”
[Kalo yang ini, ketahuan banget kalo pagi-pagi dia ga bangun sahur]

See . . ?
Gak penting banget kan ?

Nah, saat ini beda.
Ada moment yang benar-benar merubah jalan hidup dan masa depan gue.

Yaitu, gue . .
Gue . .
Gue . . gguue . . gueanteng . . !
Oh, bukan.
. . .
. .
.
.
Sebenernya, gue baru melahirkan !

. . .

Masih jawaban yang salah.
Yang bener, sekarang status gue udah ganti dari ‘bocah rumahan yang pengangguran’ jadi ‘bocah kost yang pengangguran’.
Yah, walaupun ga ada kemajuan apa-apa, yang penting gue udah pindah habitat.

Dalam rangka menunjang kehidupan sebagai bocah mahasiswa, gue disewakan sebuah kamar kost di Surabaya.
Kesan pertama gue ?
Gak ada bedanya.
Toh selama menjadi bocah rumahan yang tidak produktif, gue juga sering banget ga keluar kamar. Kecuali kalo ada aroma makanan mengalir masuk dari jendela kamar, itu pasti gue baru keluar . .

Kost gue berada di **************.
(dirahasiakan karena gue masih diburu para debt collector)
Nyaman. Extra nyaman malahan.
Satu orang satu kamar bener-bener membuat gue jadi Raja dengan teritori sebesar daun kelor.
Yang jelas, waktu pertama masuk, bbeerrssiihh banget ruangannya.
Namun, apabila melihat bagaimana kelakuan gue, rasanya kata ‘bersih’ dan ‘rapi’ akan segera jadi kenangan masa lalu yang terlupakan. \m/

Segagah apapun seorang Raja, dia bakal terlihat kusut kalo gak ada yang bisa masak makanan bagi dirinya.
Well . .
Para ngekost-er/wargakost/penghuni/apalahterserahlumaupanggilapaan juga seperti itu.
Apalagi waktu akan segera buka puasa, udah deh kami keluyuran semua beli makanan.
Tapi belum tentu juga kalo udah beli makanan wajah kami gak bakal kusut.
Terutama kalo makanan yang dibeli tuh harganya selangit dan kami harus beli gara-gara ga tanya harga, tampang kami kusut kuadrat . .

***

Anyway, ‘bocah pengangguran’ ini ternyata sukses SNMPTN lho.
Emang bener kalo kamu punya inisial nama M, A, R, atau S, rejekimu banyak . .
Apalagi kalo inisialmu itu m.a.r.s , JACKPOT !!
Gue keterima di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Jurusan kedokteran.

. . .

Oke, mungkin bagi para pembaca yang belum tahu,
kamu bakal berpikir ‘Ah, iya deh, ntar aku juga mau punya cita-cita jadi mahasiswa kedokteran di ITS.’
Dan bagi yang paham, kalian akan berkata kepada yang belum tahu kalau mereka itu udah gue tipu. Akhirnya yang belum tahu menjadi sadar dan berterima kasih pada yang paham. Akhirnya yang belum tahu menjadi tertolong karena yang paham, dan yang paham menjadi bingung mengapa paragraf ini sungguh susah sekali dipahami maksudnya.

Sesungguhnya karena gue diterima di jurusan Arsitektur.
Dan gue dijelaskan oleh para dosen Arsi, bahwa mahasiswa Arsitektur ITS itu BERBEDA dari yang lain.
Kami itu mutlak harus berbeda, harus kreatif, harus gila.
Be Creative, Be Crazy.
Itu tuntutan profesi seorang Arsitek. Harus selalu penuh inspirasi.
Tapi ya gitu tadi, kami harus gila.

Coba, mana ada jurusan lain di ITS yang para wisudawannya berani renang di kolam air depannya kantor Rektorat setelah acara wisuda ?
Jurusan arsitektur.

Dimana lagi coba, Kegiatan perkuliahan diperbolehkan sambil dengerin MP3, makan atau minum ?
Jurusan arsitektur.

Dimana lagi ada semua mahasiswa pake helm saat perkuliahan dalam kelas ?
Bukan jurusan arstitektur. Kami tidak segila itu . .

***

Intinya gue akhirnya memilih untuk kuliah di ITS daripada di Universitas tetangganya.
Yah, yang belum tahu, baca postingan-postingan sebelumnya.

Untung gue milih ITS.
Para penghuni baru kost gue itu semuanya anak ITS, semuanya ada 4 maba.
Coba gue ga milih ITS, wah pasti dalam pergaulan gue minder sendiri.
‘Aduh ga ada temen sekampus, aduh ga ada temen sekampus . .’

Ekkekekeke . .
Untung gue sekampus ma mereka.
Mereka adalah Debi, Arta, Rendy, Adit.
Coba nama gue Handoko, pasti inisial kami malah jadi ‘D.A.R.A.H’

Debi, anak Cilegon, jurusan Teknik Lingkungan.
Arta, anak Trenggalek, jurusan Teknik Informatika.
Rendy, anak Malang, jurusan gak jelas. Lupa soalnya.
Adit, anak Jakarta, jurusan juga terlupakan.

Mereka yang belum mengenal Surabaya, kemarin malem sempet nekat pergi ke Tunjungan Plaza walaupun yang tahu jalan cuma si Debi. Itu pun dia agak lupa jalan pulangnya.

Yah, gue yang ‘gila’ dan mereka yang ‘gokil’ tampaknya bakal jadi kombinasi yang sangat mantab.

***

Catatan kaki :
Kalo ngeliat daftar blog yang ada disebelah kanan, kalian bakal nemuin blog "Rookieliner". Itu blog asli milik Om Brenk yang legendaris lho. Langsung aja deh gue jadiin link. Tapi mudah-mudahan dia ga nemu blog gue ini dan tahu kalo separuh dari postingan gue selama ini selalu 'memuji-muji' dia. *evil laugh*

[+/-] Klik buat Lanjut..