07 Oktober 2011

Update 17 : Tinjauan Kualitas Pencitraan Diri Melalui Pendekatan Bidang Sosialisasi Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab Sesuai EYD

Pertama-tama, ijinkanlah saya memberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai betapa saya sangat setuju dengan suatu pernyataan bahwa fase kehidupan manusia sejak awal sampai akhir hayat adalah :

janin-bayi-batita-balita-bocah(anak-anak)-balita(bawahlimabelastahun)-remaja-ALAY-dewasa.


Saya jamin di jaman ke-galau-an ini hampir semua abege di nusantara ini mengalami siklus tersebut, dimana pencarian identitas ataupun jati diri mengalami kebimbangan ataupun kebuntuan. Bagi kita yang telah lepas dari masa-masa kegelapan itu, maupun bagi kita yang alay-nya kambuhan, janganlah bermuram durja. Sepertihalnya proses desain yang bagus dan benar, semuanya berawal dari sketsa. Sketsa kasar yang terbentuk dari hasil perawangan dan kebatinan yang belum tentu baik buruknya. Jarang ada sketsa yang benar-benar sesuai dan cocok bagi keinginan serta kebutuhan, karenanya kita terus membuat sketsa, lagi, lagi, dan lagi. Tapi siapa bilang sketsa itu tidak rupawan ? Siapa bilang alay itu tidak menarik ? semuanya punya kesan tersendiri tergantung siapa yang mempersepsikannya. Dan jika kita ingin menengok kembali seperti apakah kealay-an kita dahulu, coba cek foto akun friendster masing-masing, cek alamat e-mail pribadi, maupun cek gaya bahasa sms kita jaman SMP dahulu.

Sebagai tambahan, mohon jangan salah sangka, ada juga orang-orang yang menganggap sikap lebay (berlebihan) adalah sesuatu yang dianggap 'unik' dan 'antik' oleh orang kebanyakan, justru dipandang 'asyik' dan 'menarik' bagi mereka sendiri. Pada pandangan mereka (orang-orang unik ataupun disebut dengan kata merendahkan : alay) yang hidup diambang jaman dewasaan, anggapan dewasa = keseriusan/penuh beban menjadi tolak ukur utama. Itulah hasil penglihatan anak muda sekarang terhadap masa generasi sebelumnya.
Mereka berpikiran jika orang tambah tua akan tambah gampang stress, banyak tanggung jawabnya, tambah gampang marah, dan makin sedikit ketawa lepas.
Hasilnya, sebagian orang yang benar-benar merindukan kehidupan masa kecilnya akan sedikit-sedikit mencuri kesempatan untuk bersikap tidak dewasa. Jika tidak berhati-hati, sikap ini akan mengikis sikap dewasa dan menjadi perangkap mematikan, bukan, memalukan bagi mereka yang sebagian besar masa remaja hingga dewasa lebih banyak bertingkah lebay.

Tapi ingat, tidak semua ke'unik'an bisa secara langsung di-cap sebagai tindakan lebay. Ada juga yang memilih untuk berlebih-lebih karena memang ingin berbeda dari sikap orang kebanyakan. Mereka menganggap 'berlebihan' adalah bentuk dari sikap dan komunikasi yang inovatif, indie, breakthrough, maupun original yang biasanya menjadi selingan dalam bahasa percakapan maupun aktivitas sehari-hari. Sehingga jenis ini dikenal sebagai orang-orang yang menyenangkan dan humoris. karena tingkah mereka dianggap sebagai gurauan yang lucu dan tepat sasaran sesuai dengan situasi serta kondisi.

Kelompok sisanya, yang barangkali didominasi oleh mereka yang benar-benar terbebas dari aneka kealay-an jenis apapun atau malah alergi dari hal-hal demikian biasanya bersikap terlalu serius, sangat serius, dan serius-aholic. Kriteria lainnya adalah mereka merupakan orang-orang perkotaan dengan lifestyle tinggi dan punya pandangan sendiri mengenai cara-cara bersosialisasi yang baik dan benar menurut mereka. Mereka menganggap rendah hal-hal yang kekanak-kanakan secara berlebihan dan menjadikannya bahan hinaan. Barangkali merekalah yang memberi judul lebay dan alay pada orang-orang yang mereka anggap terlalu heboh dalam bertingkah dan bertutur kata. Padahal tanpa mereka sadari, mereka pernah bertingkah demikian setidaknya sekali atau bahkan lebih dalam hidupnya (cek alamat e-mailnya).

Yang menyedihkan, ada juga orang-orang yang justru berbeda dari komunitasnya hanya karena perbedaan status, umur ataupun kebudayaan menjadi lebih 'unik' lagi dalam bersosialisasi. Ketika mereka mencoba untuk menarik perhatian komunitas dengan sikapnya, perkataanya atau gurauannya, yang didapat hanyalah pandangan bingung dari komunitasnya karena komunitasnya benar-benar tidak mengerti apa yang sebenarnya maksud dan akibat yang diinginkan. Jika alay melebih-lebihkan apapun yang mereka ingin sampaikan, maka kelompok orang-orang ini justru kekurangan hasil yang ingin mereka dapatkan. Dengan demikian, mari kita namakan sifat mereka sebagai kuray.

Lebay - Humoris - Serius - Kuray
Kembali saya akan menyebutkan salah satu prinsip yang saya yakini :
Semua hal tergantung pada persepsi.

Hasil penilaian terhadap seseorang mengenai klasifikasi kehidupan sosialnya akan bergantung kepada siapa yang menilai orang tersebut. Orang dalam satu kelompok (lebay, humoris, serius, maupun kuray) akan cenderung menilai bahwa teman satu kelompoknya memiliki kehidupan sosial yang wajar dan kebalikannya, orang yang saling berbeda kelompok akan dengan gampang menjudge satu sama lain dengan sebutan yang semi-menghina. Padahal akan halnya segala apapun didunia ini, tidak ada yang abadi, semuanya fluktuatif, berubah-ubah. Tidak melulu-orang akan menjadi lebay dan orang tidak akan selamanya orang menjadi kuray (kasihan sekali kalaupun iya) karena selama hidupnya akan ada momen-momen dimana mereka bisa bertukar peran dan penilaian terhadap mereka pun akan berubah.

Sebagai penutup dan kunci inti dari segala uraian yang telah saya utarakan di atas, tetaplah ingat :
Segalanya haruslah seimbang

atau sama saja dengan hukum kimia atau fisika entahlah saya lupa, mengenai kekekalan massa dimana keduanya menjelaskan bahwa apapun yang kita miliki atau perbuat haruslah seimbang. Itu sudah hukum semesta, ataupun kodrat Tuhan. Sama saja dengan pernyataan "Semuanya memiliki keburukan dan kebaikannya" yang dapat dicontohkan dengan hukum ekonomi dimana Harga akan berbanding lurus dengan Kualitas. Jika ingin mendapatkan sesuatu yang bagus (kualitas), akan ada pengorbanan besar untuk mendapatkannya (harga). Jika ada kualitas bagus dengan harga luar biasa murah, maka anda harus curiga karena entah anda sedang beruntung atau sebenarnya anda telah ditipu dan siap-siaplah menuai kerugian dan kekecewaan.

Kembali ke inti dari intinya, tetaplah jaga agar cara sosialisasi anda tetap seimbang. Jika anda lebay, ingatlah anda pasti akan menjadi dewasa, ada hal-hal penting yang mau tidak mau pasti harus dihadapi dengan cara dewasa. Jika anda humoris, ingatlah terkadang gurauan bisa disalah artikan oleh orang lain hingga akan merugikan anda sendiri. Jika anda serius, ingatlah selalu Raditya Dika dan saya yang mampu membuat hari anda lebih gembira (jika selera humor anda sama dengan kami), dan jika anda kuray, beradaptasilah, karena anda bisa lebih dari sekedar alien di komunitas anda.

Demikian pencerahan dari saya yang pada dini hari ini sedang gal--sedang gundah gulana karena banyak nyamuk di kost yang membuat saya tidak bisa tidur dan akhirnya memutuskan untuk mencoba menjelaskan rencana masa depan blog ini yang tidak hanya berisi catatan alay saya semenjak janin (ya, saya sudah alay semenjak janin), tetapi juga akan diselingi tulisan yang lebih 'ilmiah' menurut saya sendiri walaupun saya juga bingung kenapa saya malah membahas tentang alay di pagi-pagi buta. Dengan ini, Mars Go!Blog telah revived kembali.

[+/-] Klik buat Lanjut..