07 Juni 2010

Update 15 : Monkey to Millionaire

Apa impian anak muda jaman sekarang ?
Pasti macem-macem.
Ada yang pengin jadi Presiden,
Ada yang pengin jadi orang beken,
Ada yang pengin kawin ma Dian Sastro,
Dan juga ada yang pengin ...........
( isi titik-titik diatas sesuai dengan nafsu anda sendiri )
Intinya, kepingin jadi orang SUKSES.

Nah, ketika SMA kelas XI dulu impian sekilas gue adalah berbisnis.
Betul, berbisnis.
Tapi bukan sembarang berbisnis, melainkan bisnis yang tidak pernah tercapai sama sekali.

Ketika kelas XI, entah siapa yang pertama kali memulainya, gue dan partner – partner gue sempat berdiskusi dan berandai-andai jika kami mengelola bisnis sendiri.
Yang terlibat disini ada Gue sendiri, si Andrew Waskito, dan si Bariaji “Komeng” Bagas.
Dan ide-ide yang terlontar memang ambisius.
Ada partner yang usul jasa cuci-cuci, ada yang saran jualan makanan, ada yang ide delivery barang, dan gue sendiri mengusulkan untuk beli mikrolet sendiri, disetir gantian.

Setelah berargumentasi sekian lama dan diwarnai baku hantam penuh persahabatan seperti yang para anggota DPR sering lakukan, akhirnya disepakati bahwa kami akan berbisnis jualan pisang sesuai saran si Komeng.
Iye bener, pisang.
Bingung ye, nyari hubungannya antara anak-anak SMA yang kurang kerjaan dengan pisang ?

Yang betul olahan pisang.
Setelah sepakat kami akan mengkomersilkan si pisang, pertanyaan selanjutnya adalah : mau diapakan para pisang yang tak berdosa itu ?
Dan khayalan kami mulai melambung jauh.
Dan atas karunia-Nya, ilham pun mulai tampak.
Sang pisang akan dibuat camilan. Dia bakalan ditelanjangi, disayat-sayat, digoreng setengah matang, dan dicelup ke saus kental manis.
Pada akhirnya, dia bakal dijual, dan kami bakal jadi jutawan (rencananya).

Kesepakatan telah dicapai, kami akan mengujicoba produk kami sebelum dijual agar mengetahui selera pasar. Dan uji coba tersebut akan dilakukan di rumah Andrew beberapa hari selanjutnya.
Namun, sebelum menutup diskusi, kelanjutan obrolan kami tambah melantur kemana-mana. Kami membayangkan bagaimana produk makanan kami akan digandrungi anak-anak sekelas, kemudian berkembang hingga menjadi pemasok camilan pisang ke kantin sekolah, lalu terus berkembang sampai membuka kios di Alun-alun dan GOR Sidoarjo. Jika ada anak lain yang lewat dan mendengar percakapan kami, tentu kami bakal dikira sedang mengurus perusahaan kami yang telah sukses beranak pinak di seluruh Indonesia, saking hebohnya obrolan kami.

Akhirnya gerakan bisnis yang kami lakukan diberi nama M2M : Monkey to Millionaire.
Dan sebutan ini sebetulnya merupakan nama sebuah band Indie Fest yang dengan santainya gue comot sebagai nama ambisius bagi kami, para siswa geblek berdaya khayal tinggi.
Nama ini dianggap cocok karena arti harafiahnya :
‘Dari pisang makanan monyet, jadi jutawan’
Bukan ‘Kami (Monkey) pengin jadi kaya raya (Millionaire)’.
Dan sejak saat itu, M2M resmi didirikan.

Hari yang ditunggu telah tiba.
Di rumah Andrew kami kedatangan partner baru, si Iqbal "WC" dan juga si Rizky “Brenk” Anantho.
Bagi kami, merekrut Brenk adalah tindakan jitu karena saat itu keluarganya mengelola kios “Sulthon Kebab” di daerah Alun-alun. Setidaknya, saran-saran bisnis yang bakal dia lontarkan bakalan bijaksana.

Waktunya bagi kami untuk ber-eksperimen, dan waktunya bagi si pisang untuk menemui ajalnya. Satu hal lagi yang mengejutkan adalah Andrew menyiapkan berbotol-botol soda tawar, dan dia menawarkan untuk membuat jus pisang.
Gue menganggap dia berada diantara ‘terlalu kreatif’ atau ‘sangat kurang kerjaan’. Bayangkan saja pisang yang memiliki rasa agak pahit dan agak lumer kalo dibiarkan dalam mulut, akan dijadikan jus kental berbusa soda oleh anak sarap ini.

Dan apa yang kami lakukan setelah ini bisa disebut dengan satu kata : brutal.
Berbagai bahan yang telah disiapkan telah kami campur aduk-kan sesuai selera dan nafsu sendiri-sendiri. Dan kalau kamu peduli dengan apa yang kami lakukan terhadap si pisang, akan gue sebutkan bahan-bahan yang terlibat.
Gula, Garam, Margarin, Susu Kental Manis Cokelat dan Vanilla, Mayonaise, Keju.
Dan kalau kami mau lebih biadab lagi, masih ada Kecap, Sambal, Vetsin, Merica dan lain sebagainya.
Untungnya kami itu anak yang berpendidikan dan bermoral.
Intinya, setiap anak dapat satu potong pisang utuh yang telah digoreng setengah matang, dan dipersilahkan untuk berbuat sesuka hatinya.

Kemudian blender dipersiapkan, potongan pisang-pisang yang lain dimasukkan, beberapa botol soda dituangkan, dan larutan susu kental manis ditambahkan.
Akhirnya yang kami nanti pun telah tersedia : Jus Pisang.
Jus yang penampilannya menyedihkan, menurut pendapat gue. Larutan kental berwarna putih-kekuningan yang bagian atasnya penuh dengan gelembung yang mirip busa deterjen. Mungkin kalo ada pegawai Dinas Kesehatan melihat karya kami, dia akan buru-buru menempelkan sticker dengan tulisan ‘beracun’ pada sisi blender.

Kebodohan pun dimulai.
Setiap anak, eh . . maksud gue partner, sudah menghadapi pisang-goreng-naas masing-masing dan secangkir jus pisang yang tadi dibuat rame-rame.
Dan tanpa ba-bi-bu langsung kami makan sendiri-sendiri sampai habis.
Setelah kenyang, kami baru menyadari,
Mestinya kami berada itu disana untuk membuat dan membandingkan racikan pisang yang paling enak, kemudian racikan itu akan kami pilih sebagai produk yang akan kami jual pada konsumen.
Namun apa yang terjadi ? semuanya telah lenyap dimakan oleh peraciknya sendiri-sendiri. Bahkan jus pisang yang entah terasa sepet karena terlalu banyak soda atau memang ga cocok dibikin jus, telah kandas.

Setelah semua partner sadar, semuanya diam . . .
Hanya ada hening . . .
Kemudian terdengar suara kentut yang membahana dan kami semua mati kehabisan nafas dengan mulut berbusa.
Enggak lah ! !
Pokoknya setelah sadar dengan apa yang telah kami akukan, kami cuma ketawa dan menyatakan kalo percobaan hari itu gagal, dan akan dicoba lagi kapan-kapan.

Sayangnya, rencana tinggalah rencana.
Sampai kenaikan kelas, rencana-rencana M2M tidak lagi terdengar.
Hingga suatu hari di kelas XII, ada obrolan ringan mengenai hari valentine.

Saat itu anak cowoknya ada Gue sendiri, si Andrew Waskito, dan si Bariaji “Komeng” Bagas. Sedang anak ceweknya ada si Reza “Pithik” Nurlina, si Regina “Amin” Permata Sari, dan si Vanny Mega.
Obrolan diawali dengan keluhan terhadap mahalnya harga cokelat batangan, hingga usulan menjual cokelat buatan sendiri ke temen-temen (harga dimahalin dikit tentunya, hehe..).
Melihat peluang bisnis muncul kembali di depan mata, Gue, Andrew, dan Komeng memanas-manasi yang lain agar rencana berjualan cokelat valentine dapat diwujudkan.

Yah, kembali lagi deh seperti saat lampau. Kami kembali berdiskusi dan bermimpi bagaimana kami melakukan bisnis cokelat tersebut, dan diskusi kami kembali melantur kemana-mana, penuh dengan khayalan tingkat tinggi dan angan yang merajalela.
Kemudian nama M2M : Monkey to Millionaire kembali diperkenalkan dan dipergunakan.

Namun ketika saat itu gue yakin, pasti rencana bisnis cokelat hanyalah tinggal rencana yang impossible untuk direalisasikan. Karena itu, ketika Regina mulai berkata “Ayo, segera bikin cokelat sendiri, aku ikut. Kapan ? Di rumahnya siapa ?”, gue hanya bisa tersenyum tanpa menjawab.

Memang seiring waktu, rencana itu kembali dilupakan.
Dan M2M pun kembali menghilang . .

[+/-] Klik buat Lanjut..

04 Juni 2010

Update 14 : Quotes of My Life

Di update kali ini gue akan merilis berbagai quotes yang gue ciptakan maupun yang gue comot dari orang lain. Quote-quote ini adalah yang telah ditampilkan di Facebook Account gue selama SMA, dan beberapa adalah hasil ‘komunikasi-gaul-antar-teman-SMA’.

Here goes :


“ I’m a nice person for somebody, and a jerk for somebody else. Perception always takes a major part. ”

“ Bisa melunasin hutang itu rasanya nikmatt bangett . . “

“ Makanlah ketika kau lapar, Minumlah ketika kau haus, Tidurlah ketika kau mengantuk, dan jangan pernah lelah untuk terus bernafas. “

“ Pepatah bijak mengatakan ‘Tumbuhlah dengan baik dan benar’. Tampaknya gue tumbuh dengan baik, tapi tidak benar. “

“ BERSATU PAK ! ! ~ Together Sir ! ! “

“ Gue ingin punya pelat nomor kendaraan W 1000 AN, biar dibaca ‘Wee, seribuaann’. “

“ Hajime~ hajime~ makibao~ “

“ Teori Alfian I. Bidang : Psikologi. Menyatakan : ‘Kalau melihat orang menguap, >75% kita juga ingin menguap, pada saat itu juga.’ “

“ Teori Alfian II. Bidang Psikologi. Menyatakan : ‘Makanan yang dibelikan orang lain akan terasa 5x lebih nikmat.’ “

“ No one ever know about their destiny. “

“ For me life is so simple that it can be concluded as one word : Choice. I dare say that whatever you do, anything you do, is the result of you choice. “

“ Indonesia : We can build something, but we can’t maintain it. “

“ Take a sleep means push the fast-forward button until we wake up in the next morning. “

“ Sunrise, Sunset, Sendal. “

“ The Japanese people sweat because of their hard work. The Indonesian people sweat when they eat with sambals. “

“ Die Hard = Susah Mati ?? ; Iron Man = Tukang Setrika ?? “

“ What I adore most : Knowledge and Wisdom. “

“ Once in every week, lets us scream : ‘Shit, is it monday already ?!’ “

“ To live is to learn. “

“ Most of us will never do great things. But we can do small things in a great way. “

“ Tomorrow : Worldwide Goats And Cows Massacre Day. May they have a good sleep tonight. “

“ Gue membaca kalimat ‘Tendangan Kaki Berputar’ di LKS Olahraga, dan berusaha membayangkan. Gagal. “

“ Tell me and I forget, teach me and I remember, Involve me and I learn. “

“ When life gives you lemons . . go buy lemonade and use the fruit for something sweeter and yummier. “

“ Funny is when you do something on unusual way. “

“ Siang ini, diperkirakan jumlah populasi kambing dan sapi diseluruh dunia akan merosot secara signifikan. Menteri Peternakan Indonesia berencana untuk membangun suaka marga bagi para spesies malang tersebut. “

“ L.O.V.E = Larky – Obsessional – Valuable Emotion. “

“ Keep your friend close, but your enemy closer. “

“ All I want to do, is have some fun. “

“ Akan selalu ada yang tak suka padamu, tapi mereka tak berharga untuk dipedulikan. “

“ Beware the fury of a patient man. “

“ There is something incredible waiting to be known . . mars-on-somewhere. “

“ I’m telling you this because you don’t get it. You think you get it, which is not the same as actually getting it. Get it ? “

“ My day ends with the sunrise. “

“ Things have changed for me, and that’s okay. “

“ If who I am is what I have and what I have is lost, then who am I ? “

“ If practice makes perfect and nobody perfect, then why practice ? “

“ Gomibako !! “ ( Bahasa Jepang )

“ One pill One shot. “

[+/-] Klik buat Lanjut..

Update 13 : High School Review

Life must go on.

Yah, tidak terasa udah vakuum (ini u-nya emang dua kan ?) cukup lama dari jagad cyber literature. Wazzup ??

Sekarang ini gue akhirnya bisa merasakan kondisi pengangguran total, saudara-saudara sekalian. Total setotal-totalnya anak nganggur total. Dengan durasi sepanjang 3 bulan lebih, gue bener-bener jadi useless person yang tidak produktif sama sekali walaupun SNMPTN udah di depan mata . .

Beginilah riwayat hidup gue, lulus SMA dengan gemilang namun menganggur menjelang masuk kuliah. Mestinya waktu luang gini dipake buat nyari kerja sampingan kali ya ? Biar produktif dikit . .
Gue kepingin magang jadi Direktur, tapi sayangnya ga nemu perusahaan yang mau.

Itu update kondisi gue sekarang. Now, to our main topic:

Almamater.
Itulah hal yang sekarang udah gue tinggalkan.
Gue telah resmi menjadi seorang Alumni (yang ganteng) dari sebuah sekolah negeri yang berada di Kuala Lumpur, Jawa Timur.

Another 3 years have passed, dan kini gue udah bukan siswa SMA Negeri 4 Sidoarjo lagi. Dahulu kala, tidak ada pikiran untuk sekolah di tempat yang menurut Bapak-Bapak Diknas lebih tepencil daripada SMA Negeri Sidoarjo lainnya. Yah, takdir udah membawa gue ke Institusi Pendidikan yang ternyata tiada duanya ini.

Mereka bilang masa SMA tidak akan terlupakan.
Ya ga mesti juga sih.
Gimana kalo seseorang lagi asyik berjalan sambil ngupil, tiba-tiba dia tersandung dan jatuh kepala duluan, lalu amnesia total ?
Bayangkan, saudara-saudara, BAYANGKAN bagaimana berbahayanya mengupil itu.

Diulangi lagi deh.
Mereka bilang masa SMA tidak akan terlupakan.
Dan mungkin mereka benar.
Karena menurut pandangan gue, masa SMA adalah masa penuh kenikmatan dimana kita para siswa masih bisa mencontek kala mengerjakan PR, mencontek kala mengerjakan tugas, mencontek ketika ulangan, maupun mencontek ketika ujian.
Iya gue tahu, contoh diatas ga ada yang patut ditiru. But at least I said the truth.

SMA memungkinkan kita untuk menjadi pribadi-pribadi yang kompak dalam satu wadah yang bernama Satu Kelas. Yeph, interaksi utama kita pasti terjadi terhadap sesama temen satu kelas.
Mari kita lihat apa saja yang pernah gue lakukan dengan teman-teman sekelas.
Pernah mbolos kegiatan pramuka bareng . .
Pernah heboh bareng waktu guru Biologi ngajarin Bab Reproduksi . .
Pernah main Poker bersama . .
Dan ya, gue kebiasaan nyebut yang jelek-jelek kalau buat contoh.

Tapi ada juga event dimana kita satu kelas kompak bersihin kelas, kompak ngecat ulang kelas, dan kompak jalan – jalan ke Bali.
Aduh, jadi inget pariwisata ke Bali.
Saat itu gue jadi ketua panitianya.
Ralat, saat itu gue sial jadi ketua panitianya.

Hanya sekitar 80% kegiatan yang sesuai rencana.
Banyakk bangett aral melintang yang dengan setia harus kami hadapi.
Peserta yang berangkat tidak seluruh siswa kelas, Pendanaan yang sempat macet, Penginapan yang ga sesuai perjanjian, Para peserta anarkis milih kamar hotel sendiri-sendiri merupakan beberapa contoh ketidakberesan manajemen yang gue pimpin.
Tapi seinget gue mereka melupakan masalah-masalah itu ketika di tempat-tempat wisata, dan enjoy menjadi wisatawan-domestik-asli-Sidoarjo. But hey, they really enjoyed it !
Ketika kembali ke Sidoarjo Raya, mereka bilang mereka merasakan so much fun . .
Yah, syukur deh kalau begitu.

Anyway, yang paling gue inget adalah kita semua berteriak dan bernyanyi bersama dengan penuh semangat dan birahi di atas Kapal Ferry saat menyeberang selat Bali pada siang hari, dan kita semua muntah-muntah di atas bus pada sore harinya. Kontras sekali . .

Sepanjang kelas XII, gue bener-bener berhenti nulis di blog. Entah karena malas, entah karena kehidupan gue terlalu garing untuk diceritakan, entah karena gue mulai aktif di twitter, atau entah karena di penghujung tahun itu gue akan menghadapi sesuatu yang dikhawatirkan oleh segenap putra-putri SMA di Indonesia : UNAS.

Ujian Nasional pada mulanya sempat diperdebatkan pelaksanaannya. Ada yang menggugat keberadaan UNAS yang menjadi penentu nasib siswa yang telah menempuh pendidikan 3 tahun, hanya dengan serangkaian ujian yang diadakan selama 5 hari, dan gugatannya dimenangkan.
Lembaga Komisi apaan gitu ( gue lupa namanya ) sempat menyatakan UNAS tidak adil jika menjadi satu-satunya penentu kelulusan. Kalau ga salah, ada sekolah di Jawa yang langsung menggelar tumpengan dan sujud syukur waktu mendengar berita ini. Tapi mereka ketipu (kasihan deh..), karena UNAS 2010 akhirnya tetap dilaksanakan.

Menghadapi hal ini, gue sih tenang-tenang aja. Tetep belajar, tetep nyontek kalo ngerjain tugas. Dan, ketenangan ini juga masih ada hingga menjelang UNAS. Kelas gue aja masih sempet main poker sambil makan kwaci berjamaah kok . .
Baru deh, beberapa minggu sebelum hari H, kami semua insyaf dan menjadi segerombolan nerd yang mengkonsumsi buku pelajaran setiap waktu.

Bebarengan dengan kegiatan UNAS, gue dan temen-temen sekolah tentu juga mulai aktif berburu Perguruan Tinggi. Banyak banget Kakak-kakak alumni dan kawan-kawan yang dateng ke Smanivda untuk menjadi cahaya penuntun bagi adik-adiknya yang buta akan dunia perkuliahan. Dan gue mengambil kesempatan ini untuk minta-minta sticker. *evil laugh*

Dan usaha gue untuk berburu jalur PMDK juga berhasil. Lewat jalur PMDK Prestasi, gue diterima sebagai Mahasiswa Universitas Airlangga jurusan Sistem Informasi.
But, gue tetep pengin mencoba SNMPTN juga. It always good untuk punya cadangan. Ya kan ?

Rasanya dari tadi gue udah melantur kemana-mana.
Finally, walau kehidupan gue di masa SMA tidak heboh-heboh banget, rasanya pengalaman hidup gue ini patut untuk dikenang.
Dan inilah comeback gue setelah 1 tahun tidak nge-blog,
Wassalamu’alaikum . .

[+/-] Klik buat Lanjut..